Mon. Nov 10th, 2025

Yuk Simak 6 Kondisi yang Sebaiknya Hindari Olahraga Kardio!

6 Kondisi yang Sebaiknya Hindari Olahraga Kardio

Olahraga kardio menjadi salah satu jenis olahraga yang punya banyak manfaat, khususnya untuk kesehatan jantung. Jika Anda sedang melakukan program penurunan berat badan juga bisa memilih opsi jenis olahraga ini.

Namun, ada beberapa kondisi yang justru dilarang atau menghindari jenis aktivitas kardio. Alasannya dapat berbagai macam, mulai dari potensi risiko cedera hingga serangan jantung.

Mari simak pembahasan berikut ini terkait kondisi apa saja yang sebaiknya hindari aktivitas kardio. Berikut ulasannya!

Inilah 6 Kondisi untuk Hindari Olahraga Kardio

Niat berolahraga idealnya memang untuk membuat badan menjadi lebih sehat dan bugar. Tapi bagaimana jika aktivitas olahraga tertentu malah justru harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko kesehatan?

Untuk itu, simak beberapa kondisi yang sebaiknya dihindari untuk berolahraga, khususnya olahraga jenis kardio berikut ini:

1. Nyeri Otot Parah

Saat Anda mengalami nyeri otot parah, sebaiknya hindari olahraga jenis kardio seperti sepak bola dan lainnya. Kondisi nyeri otot ini biasanya cenderung tidak dapat membaik meski sudah beristirahat atau mengonsumsi pereda nyeri.

Maka dari itu, hindari olahraga dengan intensitas tinggi, salah satunya kardio. Jika kondisi nyeri tidak kunjung reda, Anda dapat konsultasikan pada tenaga medis profesional.

2. Saat Hamil

Kondisi hamil tua umumnya tidak disarankan untuk olahraga kardio dengan intensitas berat seperti HIIT. Jika Anda ingin berolahraga saat hamil, perlu memerhatikan beberapa persyaratan khusus dan pastikan sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Untuk opsi alternatif, berolahraga dengan kondisi hamil dapat dilakukan dengan cara jalan kaki atau lari santai. Atau bisa juga lakukan aerobic prenatal yang cenderung low impact.

3. Kondisi Penyakit Asma

Kondisi Penyakit Asma

Jika Anda memiliki kondisi asma, sebaiknya hindari olahraga kardio. Karena kondisi ini bukan masalah paru-paru biasa dan perlu diperhatikan. Gejala yang dialami penderitanya berupa sesak dan mengi.

Anda yang memaksakan diri untuk melakukan aktivitas kardio saat memiliki kondisi asma, maka patut diperhatikan. Seperti memerhatikan kapasitas paru-paru dan kesehatan jantung yang semakin parah jika dipaksakan beraktivitas.

4. Pasca Cedera/Kecelakaan

Pemulihan pasca cedera atau kecelakaan perlu waktu yang cukup lama, sehingga Anda sebaiknya hindari aktivitas olahraga kardio pada masa pemulihan ini.

Karena fokus utama Anda adalah memulihkan kondisi tubuh secara bertahap. Aktivitas jenis kardio pasca cedera justru akan membuat proses pemulihan terganggu.

Untuk itu, lebih baik fokus pemulihan terlebih dahulu dengan cara beristirahat dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dan konsumsi gizi seimbang.

5. Usia 40 ke Atas

Olahraga kardio memang jenis aktivitas fisik yang menyehatkan dan mudah dilakukan. Namun, jika Anda berusia 40 ke atas, opsi aktivitas kardio bukanlah hal yang ideal.

Karena bukan hanya berat dilakukan tetapi juga meningkatkan hormon kortisol (hormon stress) yang justru meningkatkan lemak di perut. Selain itu, beberapa peneliti menyebutkan bahwa aktivitas kardio berat dapat meningkatkan produksi radikal bebas.

Namun, bukan berarti Anda tidak dapat melakukan aktivitas kardio sama sekali. Boleh, asalkan intensitasnya ringan dan tidak terlalu keras.

6. Penyakit Jantung Bawaan

Kondisi kesehatan berikutnya yang sebaiknya hindari aktivitas kardio berat adalah penyakit jantung bawaan (PJB) atau congenital heart disease. Individu dengan kondisi kesehatan PJB sebaiknya melakukan olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang.

Hindari aktivitas yang memicu tekanan darah tiba-tiba seperti angkat beban, HIIT dan lari cepat. Itulah mengapa sebelum memilih jenis olahraga sebaiknya Anda konsultasi dengan dokter terkait.

Walaupun olahraga kardio merupakan jenis aktivitas fisik yang memberikan banyak manfaat, beberapa kondisi di atas justru sebaiknya dihindari. Hal ini dikarenakan potensi risiko yang dapat membahayakan kesehatan Anda.

Pilih jenis aktivitas kardio yang sesuai dengan kemampuan fisik Anda. Tidak perlu memaksakan diri dan tahu kapasitas diri agar terhindar dari risiko berbahaya.

Related Post