Perilaku atau gaya hidup sedentari adalah sebagai aktivitas dengan pengeluaran energi sangat rendah (≤1,5 METs) yang dilakukan di luar waktu tidur. Istilah ini berasal dari “sedere” bahasa Latin artinya duduk.
Aktivitas duduk, berbaring, nonton TV, bekerja di depan komputer termasuk yang dilakukan berulang bisa jadi sedentary lifestyle. Fenomena ini makin meluas di era modern yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi.
Ciri-ciri Gaya Hidup Sedentari
Sedentary lifestyle sebetulnya erat dengan “malas”, namun kebanyakan orang masih belum menyadarinya. Jika Anda sering melakukan aktivitas berikut, bisa jadi menandakan Anda terjebak dalam gaya hidup tidak sehat ini.
1. Duduk Lama
Rata-rata dilakukan sambil nonton TV, berselancar di internet atau bahkan bekerja di depan komputer. Sesuai laporan Riset Kesehatan di tahun 2018, ada 33,5% penduduk berusia lebih dari 10 tahun di Indonesia menghabiskan waktu dengan duduk lebih dari 6 jam sehari.
Orang semakin nyaman duduk dalam waktu lama karena kegiatan yang dilakukan baik sekedar hiburan maupun bekerja. Padahal jika dilakukan dalam jangka panjang, duduk-duduk saja menyebabkan berbagai keluhan kesehatan.
2. Kurang Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang minim adalah salah satu pola hidup masyarakat modern. Hal ini dikarenakan ketergantungan terhadap teknologi. Contohnya, mencuci menggunakan mesin, menyapu dan mengepel menggunakan robot pembersih serta kemudahan lainnya.
3. Transportasi Pasif
Kemajuan di bidang transportasi juga mendukung gaya hidup sedentari. Orang kian malas jalan kaki bahkan untuk jarak tempuh pendek dan lebih memilih menggunakan motor, mobil atau alat transportasi yang lebih cepat.
4. Waktu Layar (Screen Time) Tinggi
Saat ini media social dan gadget tidak bisa dipisahkan lagi bagi manusia. Banyak jenis pekerjaan mengharuskan penggunaan komputer atau laptop dalam waktu lama. Sehingga banyak orang membutuhkannya.
5. Jarang Berjalan atau Bergerak
Jika Anda lebih suka naik lift atau escalator dibanding jalan kaki, ini juga merupakan salah satu tanda bahwa Anda mulai terjebak dalam gaya hidup tidak sehat. Meski memudahkan namun keberadaan teknologi dan alat bantu harus disikapi dengan bijak.
Bahaya Gaya Hidup Sedentari bagi Kesehatan
Hadirnya kemajuan teknologi berupa mesin otomatis memang membuat pekerjaan jadi lebih ringkas. Namun jika sampai menjadi kebiasaan, dampak dari gaya hidup ini menjadi tidak sehat. Berikut beberapa bahaya yang perlu diwaspadai.
1. Penyakit Kardiovaskular
Sedentary lifestyle sangat erat kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit jantung, hipertensi, serta stroke. Aktivitas fisik yang minim dapat menyebabkan sirkulasi darah kurang optimal sehingga terjadi penumpukan plak pada arteri.
2. Obesitas dan Diabetes Tipe 2
Tubuh yang kurang aktif menyebabkan kalori tidak terbakar sempurna. Hal ini akan berujung pada penumpukan lemak serta peningkatan berat badan. Kondisi yang berlangsung terus-menerus meningkatkan resistensi insulin hingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
3. Gangguan Mental Akibat Gaya Hidup Sedentari
Tanpa disadari, banyak duduk setiap hari ternyata dapat menyebabkan gangguan mental. Risiko mengalami depresi, kecemasan serta penurunan kesejahteraan mental sangat mungkin terjadi.
4. Masalah Postur dan Sakit Punggung
Duduk dengan posisi yang tidak tepat dan terjadi dalam jangka lama dapat memperburuk postur rubuh. Menyebabkan sakit pinggang, terganggunya kesehatan tulang belakang serta otot ditandai dengan pegal-pegal dan mudah lelah.
5 Tips Menghindari Gaya Hidup Sedentari
Mengubah kebiasaan buruk yang sudah dirasa nyaman memang tidak mudah. Namun dengan mengetahui risikonya, Anda harus mulai menghindari kebiasaan ini mulai dari hal-hal kecil. Berikut beberapa tipsnya.
1. Berjalan Setiap 30 Menit
Buat jeda dari aktivitas duduk Anda misalnya setiap 30 menit sekali bangun dan jalan. Sekedar mengambil minum, membuka jendela, merapikan kertas atau meregangkan tangan, kaki dan pinggang.
2. Gunakan Tangga
Gunakan tangga daripada lift, ini akan memperbanyak intensitas gerak dan menjadikan tubuh lebih sehat. Pada awalnya mungkin berat, namun jika dibiasakan Anda akan merasakan manfaatnya.
3. Tetapkan Jadwal Olahraga Rutin
Mulailah berolahraga secara rutin. Minimal 30 menit setiap hari Anda bisa berjalan kaki keliling kompleks, bersepeda, atau melakukan yoga ringan. Ini sudah cukup sebagai langkah awal memulai kebiasaan baru dan meninggalkan gaya hidup sedentari.
4. Kurangi Waktu Layar
Batasi penggunaan HP atau laptop selain untuk bekerja. Contohnya, membatasi belanja online. Mulailah keluar rumah, jalan ke warung terdekat, atau ke pusat perbelanjaan. Begitu juga dengan kebutuhan hiburan, mulailah mencari tontonan offline.
5. Aktif Berinteraksi dan Berkegiatan
Kembali ke kehidupan nyata dengan ngobrol bersama orang-orang sekitar, berkebun, menghadiri pertemuan rutin, berlibur di taman kota dan sebagainya. Pemerintah sudah mendukung aktivitas ini dengan adanya car free day. Jadi bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Kebiasaan apapun itu dimulai dari diri sendiri. Meski semua pekerjaan serta aktivitas hiburan makin praktis dan mudah tanpa butuh energi, namun memperbanyak gerak justru menghasilkan dampak positif. Paling penting tidak terjebak dalam gaya hidup sedentari.